Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Kita akan mempelajari perubahan-perubahan fisik tubuh manusia untuk berkembang biak serta cara perkembangbiakan hewan, tumbuhan, dan manusia.
B. Perubahan-Perubahan Fisik Tubuh Manusia Pada Masa Pubertas
Selama masa pubertas, yaitu masa akil balig(usia remaja), laki-laki atau perempuan mengalami pertumbuhan yang pesat. Mereka bertambah tinggi dengan amat cepat. Pada akhir pubertas, biasnya terjadi antara usia 16 tahun sampai 20 tahun, mereka umumnya tidak lagi bertambah tinggi.
Selain itu, pada masa pubertas, tubuh laki-laki ataupun tubuh perempuan akan mengalami perubahan. Perubahan utama (primer) terjadi di dalam tubuh. Perubahan tersebut memungkinkan seorang laki-laki dan wanita pada masa puber menghasilkan bayi. Perubahan utama diiringi perubahan sekunder atau perubahan fisik yang ciri-ciri nya tampak pada tubuh manusia. Semua perubahan tersebut diatur dan di kendalikan oleh hormon kelamin. Perubahan-perubahan apa sajakah itu? mari kita bahas satu per-satu.
1. Perubahan Tubuh Laki-Laki
Perubahan utama (primer) pada laki-laki yang menandai masa pubertas adalah mulai di produksi nya sel sperma (sel kelamin jantan) oleh alat tubuh laki-laki yang disebut testis. Bagaimana tanda-tanda telah diproduksinya sel-sel sperma?
Pada masa pubertas, setiap laki-laki sudah menghasilkan spema. Setiap hari, testis dapat memproduksi jutaan sperma. Akibatnya, setelah beberapa, kantong testis menjadi penuh dengan cairan sperma. Karena kantong sperma telah penuh, cairan sperma ituitu akan keluar dengan sendirinya. Hal tersebut bisanya ditandai dengan mimpi basah yang dialami laki-laki. Saat mimpi basah, laki-laki mengeluarkan cairan sperma yang telah memenuhi kantong testis tersebut.
Perubahan utama (primer) tersebut biasanya diiringi perubahan fisik (sekunder) pada tubuh laki-laki. Dada terlihat bidang, tumbuh kumis, janggut, dan rambut-rambut halus di sekitar alat kelamin, tumbuh jakun, suara lebih berat, dan organ kelamin membesar.
Perubahan primer dialami semua laki-laki, namun tidak semua perubahan-perubahan sekunder dialami laki-laki. Contohnya, ada laki-laki yang kumisnya tidak tumbuh atau jakunnya tidak menonjol.
2. Perubahan Tubuh Perempuan
Perubahan utama ( primer) pada perempuan yang menandai masa pubertas adalah mulai diproduksinya sel telur oleh alat tubuh wanita yang disebut indung telur (ovarium). Hal tersebut ditandai dengan adanya menstruasi (haid) yang dialami perempuan. Bagaimana proses terjadinya menstruasi?
Sebuah sel telur yang telah masak diproduksi oleh indung telur. Pada saat yang bersamaan, terjadi pula penebalan dinding rahim. Selanjutnya, sel telur yang diproduksi di indung telur dilepas menuju ke rahim. Dalam beberapa hari, jika tidak dibuahi oleh sel sperma, sel tersebut mati dan terlepas ke luar rahim. Sementara itu, lapisan dinding rahim ikut terlepas bersama sel telur tadi dan mengalir ke luar vagina, Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pendarahan kecil. Darah ini menetes keluar sedikit demi sedikit melalui lubang vagina selama dua sampai enam hari.Kejadian itulah yang dinamakan dengan menstruasi. Siklus menstruasi biasanya terjadi setiap 28 hingga 35 hari sekali.
Usia terjadinya menstruasi pertama pada gadis sangat bervariasi, antara usia 9 sampai dengan 15 tahun. Masa menstruasi pertama pada perempuan biasanya diawali dengan perubahan-perubahan fisik (sekunder) pada tubuh perempuan. Ciri-cirinya terlihat dengan membesarnya pinggul dan payudara, serta munculnya rambut-rambut halus di sekitar kemaluan.
3.Menjaga kesehatan diri dan organ reproduksi
Pada masa pubertas, hormon kelamin juga merangsang aktifnya kelenjar minyak dan keringat. Saat itu, produksi kelenjar keringat dan minyak meningkat. Akibatnya, wajah mudah berjerawat dan tubuh berbau keringat. Ini dialami baik oleh laki-laki maupun perempuan.Oleh karena itu, kamu perlu menjaga kebersihan tubuh dan wajah. Kamu wajib mandi dua kali sehari. Gunakan wewangian jika perlu. Cucilah wajahmu jika terasa kotor. Usahakan agar rambut tidak jatuh ke wajah.
Selain itu, kenakanlah celana dalam yang terbuat dari bahan katun agar mudah menyerap keringat. Usahakanlah celana tetap kering agar tidak lembap sehingga tidak menjadi tempat tumbuh jamur dan kuman. Celana diusahakan cukup longgar dan tidak terlalu ketat sehingga tidak menyebabkan lecet dan iritasi. Bagi anak laki-laki, celana yang terlalu ketat dapat menekan dan menghambat perkembangan alat kelamin.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh anak perempuan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri, terutama saat menstruasi :
a. Saat membasuh kemaluan, bersihkan vagina, dari arah depan kebelakang. Tujuannya untuk mencegah kuman dari anus masuk ke saluran kencing atau saluran reproduksi.
b. Gunakan pembalut yang lembut. Sebaiknya, kamu segera menggantinya saat kamu merasa sudah terlalu banyak darah yang keluar atau setiap kali buang air.
c. Membasuh kemaluan cukup dengan air saja, tidak perlu menggunakan sabun yang mengandung deodoran atau parfum. Penggunaan bahan-bahan tersebut justru dapat menimbulkan iritasi.
d. Kurangi mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam. Makanan tersebut dapat menyebabkan perasaan tegang dan tertekan.
e. Minumlah banyak air putih atau jus buah. Dianjurkan juga menyantap makanan yang mengandung zat besi. Contohnya ikan, hati, biji-bijian, dan sayuran hijau. Kandungan zat besinya dapat menggatikan zat besi yang hilang selama menstruasi.
Setalah mengetahui perubahan-perubahan pada tubuhmu, kamu harus lebih berhati-hati dan menjaga tubuhmu dengan baik. Anak perempuan yang sudah mengalami menstruasi sudah dapat mengalami kehamilan. Agar tidak terjadi kehamilan pada usia sekolah, berhati-hatilah dalam bergaul dengan lawan jenismu.
Kalian, baik anak laki-laki maupun perempuan, sebaiknya bergaul dalam batas yang wajar. Hindari membaca buku atau menonton film dewasa yang belum pantas kamu baca atau tonton. anak seusiamu masih sulit mengendalikan emosi yang disebabkan oleh hal-hal tersebut. Jika tidak terkendali, kamu dapat terjerumus kedalam pertgaulan yang tidak sehat.
C. Perkembangbiakan Hewan
Hewan berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembang biakan hewan ada beberapa macam, yaitu bertunas, bertelur, melahirkan, dan bertelur-melahirkan.
1. Cara hewan berkembang biak
A. Bertunas
Bertunas merupakan cara perkembangbiakan hewan tanpa melalui proses perkawinan. Hewan yang berkembang biak dengan bertunas, misalnya
hydra dewasa. Tunas tersebut tumbuh menjadi hewan baru yang melekat pada induknya dan telah mulai menangkap makanannya sendiri. Selanjutnya, tunas akan lepas dari induknya dan menjadi hewan dewasa yang bebas.
B. Bertelur
Jenis hewan yang berkembang biak dengan bertelur adalah burung, ikan, serangga, dan hewan amfibi. Cara berkembang biak dengan bertelur disebut
Ovipar. Ovipar berasal dari kata
ovum, yang berarti telur.
Burung merpati, elang, ayam, dan bebek merupakan golongan burung. Hewan-hewan ini mengerami telurnya sampai menetas. Pernahkah kamu mengamati ayam yang sedang mengerami telurnya? Ayam mengerami telurnya selama 21 hari. Demikian pula, burung mengerami telurnya. Burung juga memberi makan dan merawat anak-anaknya sampai mereka dapat mandiri. Berapa lamakah burung mengerami telurnya?
Pernahkah kamu melihat ikan mas atau kupu-kupu sedang mengerami telurnya? telur hewan-hewan itu memang tidak perlu dierami. Telur-telur itu akan menetas sendiri. Akan tetapi, ada juga jenis ikan dan hewan amfibi yang memelihara telurnya, misalnya ikan mujair dan beberapa jenis katak. Ikan mujair memelihara telur-telurnya didalam mulut. Sebaliknya, telur-telur katak ada yang dipelihara oleh katak jantan. Telur katak itu dibawa di punggung bagian bawah dan dipegang oleh kaki belakangnya. Ikan mujair dan katak tersebut memelihara telurnya sampai menetas.
Berbagai jenis reptil berkembang biak dengan bertelur, Misalnya beberapa jenis kadal, ular, dan penyu. Penyu hidup di laut, tetapi bertelur di pantai. Penyu meletakkan telurnya di pasir, lalu melindunginya dengan cara menutupi telur-telur itu dengan pasir. Setelah itu, penyu akan berenang kembali ke laut. Ya, telur-telur penyu juga tidak dierami induknya. Setelah beberapa waktu, bayi penyu yang disebut tukik itu akan keluar dari telurnya. Kulit telur penyu tidak keras seperti telur ayam.
Tidak seperti ayam yang mudah bertelur, siklus bertelur penyu beragam, dari 2 hingga 8 tahun sekali. seekor penyu betina baru bisa bertelur setelah berusia lebih dari 30 tahun. Setelah bertelur, penyu betina bisa menghasilkan 100 butir telur. Akan tetapi, tukik yang hidup menjadi penyu dewasa tidak sampai 10 ekor. Telur atau tukik yang masih lemah dapat dimangsa biawak, burung, atau ikan besar.
Telur (ovum) dihasilkan oleh hewan betina. Alat kelamin betina yang menghasillkan telur disebut
ovarium(indung telur). Telur-telur itu lalu dibuahi oleh sperma dari hewan jantan.Alat kelamin jantan yang menghasilkan sperma disebut
testis. Sperma membuahi telur (ovum) pada saat terjadi perkawinan. Telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi embrio, yaitu calon bayi.
Jika telur-telur itu tidak dibuahi, maka telur tidak dapat menghasilkan calon bayi. Telur ayam yang kamu beli di warung, misalnya, tidak dibuahi oleh ayam jantan. Walaupun telur-telur itu dierami, telur-telur itu tidak dapat menetas. Telur-telur tersebut memang sengaja tidak dibuahi dan dihasilkan oleh ayam petelur.
Ada dua macam cara pembuahan terhadap telur-telur hewan, yaitu
pembuahan dalam (internal) dan
pembuahan luar (eksternal). Pembuahan dalam terjadi di dalam tubuh hewan betina, Misalnya pada golongan burung dan serangga. Ayam jantan membuahi telur pada saat telur berada di dalam tubuh ayam betina. Pada saat itu cangkang (kulit) telur yang keras belum terbentuk. Pembuahan luar terjadi di luar tubuh hewan betina, misalnya pada katak dan ikan mas. Katak jantan membuahi telur saat telur dikeluarkan dari tubuh katak betina. Seluruh proses pembuahan luar ini terjadi di air.
C.Melahirkan
Cara berkembang biak dengan melahirkan disebut
Vivipar. Hewan-hewan yang melahirkan anaknya antara lain kucing, anjing, sapi, kijang, dan harimau. Hewan-hewan tersebut hidup di darat. Ada juga hewan air yang berkembang biak dengan melahirkan, misalnya pesut, lumba-lumba, dan paus. Pesut, lumba-lumba, dan paus tidak termasuk golongan ikan. Selain itu, pesut, lumba-lumba,dan paus bernafas dengan paru-paru.
Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tersebut tidak dikeluarkan dari tubuh hewan betina. telur itu juga tidak dibungkus oleh cangkang (kulit telur yang keras). Selanjutnya, telur tersebut dibuahi oleh sperma hewan jantan di dalam rahim
(uterus) saat terjadi perkawinan. Rahim terdapat di dalam tubuh hewan betina. Sperma dihasilkan di dalam tubuh hewan jantan.
Telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi mengalami pertumbuhan selama berada di dalam rahim. Selama itu, hewan betina menjalani masa mengandung. Lamanya masa mengandung setiap jenis hewan berbeda-beda. Lama masa mengandung kucing adalah 9 minggu. Tahukah kamu, lama masa mengandung kambing?
Setelah pertumbuhan calon bayi di dalam rahim sempurna, maka bayi hewan itu dilahirkan. Hewan yang baru dilahirkan keadaannya masih lemah. Oleh karena itu, induk hewan merawat anaknya dengan sangat baik. Bayi hewan tersebut diberi makan dengan cara disusui.Hewan yang menyusui anaknya disebut
mamalia (mammae=kelenjar susu). Hewan mamalia yang hidup di darat disebut mamalia darat. Hewan mamalia yang hidup di air disebut mamalia air. Lumba-lumba, singa laut, pesut, dan paus merupakan mamalia air.
D.Bertelur-melahirkan
Cara berkembang biak dengan bertelur-melahirkan disebut
Ovovivipar. Jenis hewan yang berkembang biak dengan cara itu adalah golongan reptil, yaitu beberapa jenis ular dan beberapa jenis kadal.
Mungkin kamu agak bingung membaca istilah bertelur-melahirkan. Cara bertelur-melahirkan merupakan perpaduan cara bertelur dan melahirkan. Seperti hewan yang bertelur, hewan betina yang ovovivipar juga mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetapi, telur yang dikeluarkan itu telah tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi tumbuh hampir sempurna. Jadi, saat telur dikeluarkan dari tubuh hewan betina, saat itu juga calon bayi dilahirkan.
2. Perbedaan ciri hewan bertelur dan hewan melahirkan
Hewan yang berkembang biak dengan bertelur dan hewan yang berkembang biak dengan melahirkan memiliki ciri-ciri tertentu. Hewan yang berkembang biak dengan melahirkan mengalami masa mengandung. Hewan tersebut mengandung janin anaknya di dalam tubuh. Zat makanan yang diperlukan untuk perkembangan janin diperoleh dari dalam tubuh induknya. Setelah pertumbuhannya sempurna, anak tersebut akan dilahirkan.
Hewan yang berkembang biak dengan bertelur tidak mengalami masa mengandung. Hewan yang bertelur mengeluarkan telur yang berisi calon anaknya. Zat makanan yang diperlukan untuk perkembangan janin diambil dari zat didalam telur. Saat perkembangan janin telah sempurna, telur akan menetas dan munculnya hewan muda. \
Hewan yang berkembang biak dengan melahirkan memiliki kelenjar susu. Setelah melahirkan, hewan tersebut akan menyusui dan memelihara anaknya hingga dewasa. Selain itu, hewan yang berkembang biak dengan melahirkan di tumbuhi rambut di sekujur tubuhnnya. Rambut berguna untuk melindungi hewan dari luka dan sinar matahari serta menjaga kestabilan suhu tubuh.
Hewan yang berkembang biak dengan bertelur pada umumnya tidak memiliki kelenjar susu. Namun demikian, ada sejenis hewan bertelur yang memiliki kelenjar susu yaitu platipus. Platipus bertelur di dalam lubang dan telur menetas dalam 12 hari. Setelah anak platipus menetas, induk platipus akan menyusui dan memeliharanya hingga dewasa.
D. Perkembangbiakan Tumbuhan
Secara umum, perkembangbiakan tumbuhan dibagi menjadi 2 yaitu
secara Vegetatif dan
secara Generatif. Mari kita mempelajari cara perkembangbiakan tumbuhan.
1. Perkembangbiakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkawinan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jan tan dan sel kelamin betina.
Perkembangbiakan vegetatif hanya melibatkan satu induk saja. Makhluk hidup baru ( keturunan ) berasal dari bagian tubuh induknya. Karena hanya melibatkan satu induk, maka makhluk hidup baru memiliki sifat biologis yang sama dengan induknya
Perkembangbiakkan secara vegetatif dibagi menjadi dua macam yaitu perkembangbiakan secara vegetatif alami dan vegetatif buatan. Perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia. Pada perkembangbiakan secara vegetatif buatan, makhluk hidup baru terbentuk dengan bantuan manusia.
A. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami
perkembangbiakam secara vegetatif alami terdiri dari:
- spora - umbi akar
- akar tinggal - geragih
- umbi lapis - tunas adventif
- umbi batang - tunas anakan
Cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami diuraikan lebih lanjut berikut ini.
1. Spora
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora adalah berbagai jenis tumbuhan paku. Spora berbentuk seperti biji , tetapi sangat kecil. Spora dibentuk dan disimpan didalam kotak spora yang disebut
Sporangium.
Kotak spora pada tumbuhan paku terdapat pada bagian bawah daun jika daun dibalik, kita dapat melihat kotak spora dibagian tepi daun. Tumbuhan yang tergolong tumbuhan paku antara lain suplir, paku ekor kuda, paku tanduk rusa, dan berbagai jenis pakis.Walaupun tidak berbunga tumbuhan paku dimanfaatkan sebagai tanaman hisa karena bentuk daun yang cantik dan warna hijau daun yang segar.
2. Akar Tinggal ( rizoma)
akar tinggal atau rizoma merupakan batang yang tertanam dan tumbuh didalam tanah. Batang tersebut tumbuh secara mendatar dan tampak seperti akar. Ciri-ciri akar tinggal adalah sebagai berikut.
a. Bentuknya mirip akar tetapi berbuku-buku seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup.
b. Pada setiap buku terdapat semacam daun yang berubah menjadi sisik.
c. Pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
contoh tumbuha yang berkembangbiak dengan akar tinggal adalah jahe, lengkuas, temulawak, kunyit, dan rumput.
3. Umbi lapis
Bawang merah mempunyai bentuk berlapis-lapis. Umbi yang berlapis-lapis di tengahnya tumbuh tunas disebut
umbi lapis. Pada permukaan atas dari setiap buku ( ruas ), tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
Umbi lapis baru yang berasal dari tunas ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas yang disebut
siung. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombai, bunga bakung, dan bunga tulip.
4. Umbi batang
Umbi pada ubi jalar dan kentang sesunguhnya adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah. ujung batang tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpn cadangan makanan, terutama zat tepung. Jenis umbi ini disebut umbi batang. Pada suatu lekukan di permukaan batang atau umbi tersebut terdapat tunas yang disebut mata tunas.
5. Geragih ( stolon)
Batang yang menjalar di atas atau dibawah permukaan tnaha disebut geragih atau stolon.Tunas pada buku-buku batang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ujung geragih yang menyentuh tanah akan membelok ke atas. Pada bagian bawah geragih muncul akar serabut.
Contoh tumbuhan bergeragih di atas permukaan tanah adalah arbei, pegagan, dan semanggi. Contoh tumbuhan bergeragih di bawah permukaan tanah adalah
rumput teki .
6. Tunas ( anakan )
Pohon pisang umunya diperbanyak dengan menanam tunasnya yang masih muda. Di sekitar pohon yang sudah besar atau baru berbunga, tumbuh tunas pohon pisang baru. Tunas pohon pisang itu ada yang berjumlah satu, ada yang dua , ada pula yan lebih dari dua. Tunas-tunas itu tumbuh berdekatan dengan pohon induk (pohon pisang besar) dan membentuk rumpun. Tunas-tunas itu berasal dari pohon induk.
Pohon bambu juga berkembang biak dengan tunas. Sama seperti pohon pisang, tunas bambu yang baru tumbuh tidak jauh dari pohon bambu induk dan membentuk rumpun. Tunas bambu diselimuti pelepah yang bagian luarnya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna hitam. kalian harus berhati-hati jika berada di sekitar pohon bambu agar tidak terkena bulu-bulu ini. Kulit akan menjadi luar biasa gatal jika terkena bulu-bulu hitam tersebut.
7. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan dari ujung batang atau ketiak daun. Contoh tumbuhan yamg berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek. Tunas tumbuhan baru muncul dari lekukan pada daun cocor bebek.
B. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan
Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan terjadi dengan bantuan manusia.
1. Cangkok
Banyak jenis tumbuhan yang dapat di cangkok. Jenis tumbuhan yang biasa di cangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya mangga, jeruk, dan mangga. Pohon mangga, jeruk, dan jambu merupakan jenis tumbuhan berkayu yang mudah di cangkok. Mencangkok tumbuhan berkayuu dilakukan dengan cara mengupas kulit batang. Bagian batang yang telah dikuliti itu, kemudian dilapisi tanah subur dan dibungkus dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik.
2. Setek
Setek dibagi menjadi 2 cara yaitu setek batang dan setek daun.
a. Setek batang
Potongan batang tumbuhan yang hendak disetek harus mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas.Potongan batang itu umurnya merupakan batang yang cukup tua. Potongan batang itu ditanam pada tanah subur yang gembur. Tanah diusahakan selalu dalam keadaan cukup lembab.
b. Setek daun
Perkembangbiakkan dengan setek daun umumnya diterapkan pada tanaman hias, misalnya cocor bebek,begonia, dan lidah mertua (
Sansevieria sp.). Daun yang disetek ini harus yang cukup tua dan berwarna hijau segar. Tanah untuk menanam juga harus gembur dan lembab. Daun cocor bebek yang disetek, misalnya, cukup diletakkan di permukaan tanah. Beberapa hari kemudian, tumbuh tunas dan akar dari lekukan-lekukan di bagian tepi daun. Tunas itu menjadi tanaman baru. Tanaman baru ini dapat dipindahkan ke tempat lain, misalnya ke dalam pot.
3. Runduk
Jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan cara merunduk sangat sedikit. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan cara merunduk antara lain melati, alamanda, apel, dan mawar pagar. Perkembangbiakkan tanaman dengan cara merunduk dilakukan denga cara sederhana. Batang tanaman dikerat sedikit. Batang itu kemudian dilengkungkan atau di rundukkan ke tanah. Bagian yang dikerta itu, ditimbun dengan tanah.Tanah itu harus selalu lembab. Setelah beberapa hari, dari batang yang tertimbun akan keluar akar. Mengembangbiakkan tanaman dengan cara runduk sangat mudah dilakukan.
2. Perkembangbiakkan tumbuhan secara generatif
Perkembangbiakkan tumbuhan secara generatif dialami tumbuhan berbunga. Organ terpenting dalam perkembangbiakkan generatif adalah bunga. Perkembangbiakkan secara generatif diawali dengan peristiwa
penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Penyerbukan akan diikuti dengan pembuahan.
a. Bagian-bagian bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakkan secara generatif pada tumbuhan berbiji. Bunga yang sempurna mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari
tangkai bunga, dasar bunga, kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Tangkai bunga menghubungkan bunga dengan batang. Bagian ujung tangkai bunga yang agak membesar disebut
Dasar bunga. Dasar bunga merupakan tempat melekatnya mahkota bunga.
Kelopak bunga merupakan bagian yang menyelimuti bunga saat bunga masih menguncup. Kelopak bunga akan membuka saat bunga mulai mekar.
Mahkota bunga, pada umumnya merupakan bagian paling imdah dari bunga. Mahkota bunga biasanya mempunyai bentuk dan warna yang menawan. Oleh karena itu, keindahan bunga sangat ditentukan oleh mahkota bunga.
Benang sari adalah alat kelamin jantan. Benang sari terdiri dari
tangaki sari dan kepala sari. DIdalam kepala sari terdapat butir-butir serbuk sari. Putik adalah alat kelamin betina. bentuk putik seperti botol yang lehernya lurus dan panjang. Bagian putik yang paling ujung disebut kepala putik. Putik bagian bawah yang menggembung berisi bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat juga bakal biji. Bakal biji memiliki 2 inti yaitu , Sel telur ( ovum) dan calon lembaga.
b. Penyerbukan dan pembuahan
Bulu serbuk sari mempunyai 2 inti. setelah mencapai bakal biji, maka kedua inti bulu serbuk sari membuahi kedua inti bakal biji. Sel telur (ovum) yang dibuahi, tumbuh menjadi biji. Calon lembaga yang dibuahi, tumbuh menjadi lembaga(endosperm).
Lembaga(endosperm) merupakan tempat cadangan makanan bagi biji. Biji tumbuh dan membentuk bakal tunas. Bersama dengan itu, bakal buah berubah menjadi buah. Bakal tunas itu merupakan calon tumbuhan baru. Jika biji yang telah matang itu ditanam, maka tanaman baru akan tumbuh.
Tanaman baru yang dihasilkan dari perkembangbiakkan secara generatif ( melalui biji) sering mengecewakan. Tanaman baru itu kadang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, lebih sering terjadi tanaman baru itu mempunyai sifat yang menyimpang pada induknya.
C. Cara-cara penyerbukan
Penyerbukan dapat terjadi melalui beberapa cara. Berdasarkan asal serbuk sarinya, terdapat empat cara penyerbukan
1) Penyerbukan sendiri, yaitu apabila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
2) Penyerbukan tetangga, yaitu apabila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan.
3) Penyerbukan silang, yaitu apa bila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga lain yang tidak satu tumbuhan, tetapi masih satu jenis tumbuhan.
4) Penyerbukan bastar, yaitu apabila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga lain yang sejenis, namun varietasnya berbeda.
Serbuk sari dapat jatuh ke kepala putik melalui beberapa perantara, yaitu hewan (khusunya serangga), angin, air dan manusia. Kupu-kupu, lebah, dan kumbang merupakan serangga. Ketiga jenis serangga tersebut sangat membantu dalam penyerbukan bunga.Serangga ini mencari makanan berupa nektar yang terdapat pada bunga. Nektar merupakan cairan manis sebagai bahan untuk membuat madu. Serangga yang hinggap pada bunga dapat menyebabkan jatuhnya serbuk sari. Jika serbuk sari tersebut jatuh di kepala putik, terjadilah penyerbukan.
Bunga yang penyerbukannya terjadi melalui perantaraan serangga mempunyai ciri-ciri, yaitu:
1) mahkotanya besar
2) warnanya mencolok
3)mengeluarkan bau yang khas
4) menghasilkan nektar
Burung juga dapat membantu penyerbukan bunga, misalnya burung jalak, kutilang, dan kolibri. Burung-burung yang hinggap pada bunga dapat menyebabkan jatuhnya serbuk sari. Serbuk sari yang jatuh di kepala putik menyebabkan terjadinya penyerbukan.
Angin dapat menyebabkan terjadinya penyerbukan. Bunga yang penyerbukannya melalui perantara angin mempunyai ciri-ciri, yaitu :
1. serbuk sarinya banyak, kecil, dan ringan
2. bentuk kepala sari besar
3. bentuk tangkai sari panjang
4. kepala putik berbulu dan terentang keluar dari bunga
5. bentuk mahkota kecil atau tidak mempunyai mahkota
Pada saat hujan, air hujan yang jatuh dapat mengenai serbuk sari. Serbuk sari tersebut jatuh mengenai kepala putik, maka terjadilah penyerbukan. Penyerbukan sengaja dilakukan manusia karena tidak ada penghantar serbuk sari ke kepala putik, misalnya pada tanaman vanili. Penyerbukan akan menghasilkan biji yang merupakan calon tumbuhan baru.
Biji merupakan calon tumbuhan baru. Ada yang berkeping satu (monokotil) dan ada biji yang berkeping dua (dikotil).Pada biji terdapat bakal tunas yang akan berkembang menjadi tumbuhan baru/ Pada awal pertumbuhannya, bakal tunas mendapatkan sumber makanan dari kotiledon. Kotiledon merupakan tempat peryimpanan makanan dalam biji. Setelah memiliki akr dan daun, barulah tumbuhan dapat berfotosintesis membuat makanannya sendiri.
Biji berkeping dua tumbuh berkecambah dengan dua daun. Biji berkeping satu tumbuh berkecambahdengan satu daun. Kemudian, batang bertambah tinggi, akar bertambah panjang, dan daun bertambah banyak. Akhirnya, biji tersebut tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
D. Perkembangbiakan Manusia
Manusia berkembang biak dengan cara melahirkan. Sebelum bayi dilahirkan, bayi mengalami pertumbuhan di dalam rahim ibu selama urang lebih sembilan bulan.
Perkembangbiakan manusia dimulai dengan terjadinya penyatuan sel telur dan sel sperma. Setelah permbuahan, sel telur berkembang menjadi embrio atau calon bayi. Calon bayi mengalami perkembangan di dalam rahim. Selama terjadi perkembangan itu, wanita menjalani masa hamil.
Calon bayi mendapat makanan dari tubuh ibu melalui plasenta, plasenta juga disebut
ari-ari.
Semakin hari,tubuh janin semakin besar. Oleh karena itu, perut ibu hamil terlihat besar. Setelah perkembangan janin sempurna, bayi siap dilahirkan. Masa hamil seorang perempuan berlangsung kira-kira sembilan bulan.
Setelah dilahirkan, bayi mendapat makanan utama berupa air susu ibu ( ASI). ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh sehat.